Kamis, 04 Januari 2018

Tentang bapak 2

#tentang_bapak

"Merantaulah!  Pergilah yang jauh, jangan hidup di sini. Bapak ikhlas. Carilah lelaki yang dicintai dan mencintaimu, baik agamanya dan baik akhlaqnya. Jangan menikah dengan orang kaya karena kita bukan orang kaya,  karena Bapak khawatir kamu akan diremehkan. Menikahlah dengan lelaki berilmu yang biar pun miskin tapi rajin, ulet dan tidak gengsian. Pergilah! Jangan pernah khawatirkan Bapak. Bapak ridlo meskipun jika sampai Bapak nanti meninggal dan kamu tidak menyaksikan dan melihatnya, Bapak sudah ridlo. Yang penting di mana pun hidup, tetaplah berdakwah, mengamalkan ilmu. Bapak ikhlas, Bapak ridlo. Jangan takut miskin, karena siapa yang mengejar akhirat, maka dunia akan mengikutinya"

Bapak dalam kenangan,
Yang merelakan anaknya menikah dengan lelaki miskin harta tapi kaya ilmu. Yang ikhlas melepaskan dengan doa dan penuh keridloan. Yang ridlo saat menikahkan anaknya dengan mahar seadanya. Bahkan seandainya hanya dengan mahar menbaca alfatihah saja.

Bapak dalam kenangan,
Yang sebelum ajal menjemputnya tapi bersikukuh menceritakan lelaki tua berjubah putih yang rutin datang memberitahukan tentang hari kematiannya. Tentang hari jum'at yang akan menjadi hari terakhirnya di dunia. Dan Alloh taqdirkan memang benar, hari itulah hari terakhir kami melihatnya di dunia.

17 tahun sudah berlalu sejak jum'at terakhir itu.
Tapi terkadang hadir dalam mimpi orang-orang terdekatnya. Melihatnya hidup bahagia di sana. Di rumah mewah yang indah. Semoga begitu keadaannya. Kebaikannya dengan anak-anak yatim, kesholehannya mengajari orang-orang baca quran. Semoga Alloh lapangkan.

Dan aku,
Akan menceritakannya satu saat nanti.
Tentang Bapak yang sungguh baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar