Kamis, 04 Januari 2018

Catatan 1

#catatan_hati_istri1

Habis pelakor muncullah walingmi alias wanita maling suami. Kedua istilah yang sedang hits. Kalimat yang sebetulnya kurang enak didengar dan pasti konotasinya negatif. Saya sebagai makhluq sensitif kadang pun ikut geregetan.

Tapi begitulah ujian hidup. Karena hati itu milik Alloh. Maka kita hanya bisa meminta kepada Alloh agar hati kita dijaga, juga hati pasangan kita. Karena kalau tidak, seberapa pun usaha kita, jika memang harus lepas, maka bisa apa?

Kita hanya bisa usaha menutup segala celah munculnya orang ketiga yang punya potensi merusak hubungan kita dengan suami. Dan kita lah sebagai istri pasti lebih tahu bagaimana caranya. Perusak ini tidak boleh dibiarkan.

Dimulai dari diri kita yang harus  memperhatikan kewajiban kita atas suami. Menunaikan hak suami dengan baik dan maksimal. Selanjutnya tawakkal kepada Alloh.

Maka, saat beberapa waktu lalu ada seorang ibu yang minta no hape suami saya, katanya ada temannya mau konsultasi soal rumahtangganya. Maka saya sampaikan,

"suami saya ga punya hape pribadi. Semua hape saya yang pegang. Untuk masalah rumahtangga, kalau mau, silahkan ngobrol dengan saya. Karena suami saya tidak melayani konsultasi rumahtangga kecuali suami istri datang menghadap. Tidak hanya sendiri-sendiri karena nantinya berimbas tidak adil dalam menilai permasalahan."

Setelah itu tidak ada kabar lagi. Gpp. Tapi pada akhirnya ketika ada ibu yang langsung bicara dengan suami saya minta waktu konsultasi, maka suami saya akan langsung menyarankan agar ngobrol langsung dengan saya, bukan dengan suami. Sampai akhirnya kuping saya panas karena ditelpon hampir dua jam lebih. Tapi ga masalah. Ini adalah cara memutus rantai celah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Buat para ibu, semangat !! Berusaha semaksimal kita, selanjutnya serahkan kepada yang memiliki dan menguasai hati kita.

Eka Rosaria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar