Kamis, 04 Januari 2018

Buku diary

Buku diary

Siapakah yang mudanya belum pernah merasakan jatuh cinta?
Bahkan sejak usia dini, ada istilah yang namanya cinta monyet. Cinta yang datang dadakan, nanti juga akan hilang seiring waktu.

Rasanya kita dulu saat merasakan virus cinta itu menyerang, memilih diam menyimpan sendiri atau cerita dengan teman yang paling dekat. Tak boleh ada yang orang lain tahu. Rahasia lah, begitu, kan?

Saat teman dekat tidak kita pilih, jadilah buku diary jadi tumpahan segala perasaan kita saat itu. Kita akan menuliskan apa saja soal rasa cinta, senang, sedih dan segala sesuatu yang biasanya tidak boleh orang tahu.

Buku diary istimewa. Kita akan menyimpannya dengan sangat hati-hati. Jangan sampai ada yang tahu. Begitu juga, kan?

Saat kita jatuh cinta, kemudian menyimpan rasa rindu dan segala yang menyangkut rasa saat itu, kita lebih memilih buku diary itu yang jadi teman. Jarang sekali ada yang tiba-tiba pengumuman kepada semua orang kalau kita sedang naksir dan jatuh cinta pada seseorang. Apalagi jika kita sedang rindu, biasanya kita akan lebih banyak diam. Cukup merasakannya sendiri. Rasa malu menjadi tameng kita. Hal pribadi yang sifatnya bukan untuk diketahui orang banyak.  Itulah rasa MALU.

Tapi hari ini?
Merasa jatuh cinta, kemudian pengumuman di media sosial. Merasa rindu, kemudian pengumuman di media sosial. Kemudian putus pun pengumuman. Akhirnya semua orang tahu. Sudah tidak menyisakan lagi rasa MALU.

Simpan perasaan saat kita jatuh cinta, atau saat rindu dengan pasangan. Apalagi jika pasangan sudah halal. Sampaikan langsung. Karena tidak semua hal tentang hubungan suami istri itu layak orang lain tahu. Apatah lagi jika belum halal. Punyailah rasa MALU.

Sampai saatnya kalian akhirnya menikah, silahkan PENGUMUMAN. Karena itu sunnahnya nikah.

Jika belum, tahanlah. Kedepankan rasa malu kita. Jagalah harga diri kita sebagai wanita. Jangan banyak mengumbar rasa di media yang tidak seharusnya.

Bagimana kisah Fatimah, wanita penghulu wanita surga dan Ali sang suami yang gagah perkasa kesayangan Nabi, kisah cintanya tertutup sampai saat mereka akhirnya menikah. Tidak pernah mengumumkan kalau Ali dan Fatimah saat sebelum nikah sebetulnya saling suka. Merekalah sebaik-baik contohnya.

Alloohu'alam
Menulis menasehati diri sendiri.
Semoga menjadi pengingat

Eka Rosaria
Bekasi, tengah desember 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar