Kamis, 04 Januari 2018

Banjir

Banjir mulai terjadi di beberapa kota. Menyisakan banyak duka, entah itu materi atau pun perasaan. Menjadi korban banjir rasanya maa syaa Alloh. Tak dapat digambarkan susahnya.

Ayolah,
Mulailah dari kita sendiri.
Jangan buang sampah sembarangan yang bisa menghambat aliran air di sungai atau kali.
Berfikirlah layaknya orang yang memang pernah merasakan bangku sekolah. Karena yang berpendidikan, selayaknya faham sebab dan akibat. Saya beberapakali marah kalau pas lihat ada yang buang sampah ke kali. Saya bilang, situ yang buang sampah, diikuti yang lainnya, lalu kalau pas banjir karena sungai mampet oleh sampah, saya lah yang paling dulu kena banjirnya dan semua tetangga di sekitar saya.

Ayolah,
Mulai dari kita sendiri.
Sisakan ruang tanah untuk resapan air di rumah kita. Jangan dihabiskan oleh keramik indah demi nafsu karena rumah ingin bagus. Sampai-sampai saat hujan turun, air menjadi bingung mau tinggal dimana. Akhirnya air menggenang kemudian jadi banjir.

Ayolah,
Alquran sudah menjelaskan bagaimana hujan itu turun kemudian meresap ke dalam tanah hingga menyuburkan berbagai tanaman. Itu artinya hujan punya rumah yaitu tanah. Janganlah tanah itu kita tutupi.

Ayolah,
Kita berfikir,
Jika sudah banjir, tidakkah kita justru tambah sulit? Barang kita banyak habis terendam air banjir. Hati kita jadi susah karena hidup tak lagi nyaman seperti biasa.

Banjir,
Semoga tidak mampir.
Sapulah saja orang-orang kafir yang tidak mau mikir. Yang banyak merugikan ummat muslim dan orang-orang munafik yang banyak menindas para ustadz.

Banjir,
Menyisakan banyak hal untuk difikir
😢

Tidak ada komentar:

Posting Komentar