Jumat, 11 Mei 2018

Ibroh

Teman tapi miris..  😀

Zamannya masih aktif bb, saya ada teman yang akhirnya saya buang. Ga ada kata dibuang sayang. Karena ditahan pun tidak menyenangkan.

Awalnya bertemu di satu pelatihan salon. Sempat pergi pulang bareng karena nebeng sama asisten sang mentor. Usianya jauh lebih tua dari saya dan orangnya juga modis.  Sampai akhirnya tukeran pin bb.

Sempat cerita saat di perjalanan. Tentang anaknya yang kondisi ekonominya sangat bagus, biasalah namanya ibu kan kadamg seneng aja menceritakan betapa anaknya sukses ini dan itu. Dan entah kenapa, saya termasuk yang paling males mendengarkan cerita model begitu. Maapkan. Nyimak orang yang senang menceritakan soal 'dunia' paling bikin males. Karena buat saya itu sangat ga penting.

Dia juga cerita kalau sempet ngelesin anak belajar piano dengan bayaran cukup lumayan.

Lanjut kadang nyapa di bb. Kemudian mulailah dia beraksi.

Pertama nawarkan barang yang aslinya saya sudah punya. Saya tolak dengan halus. Karena memang saya lagi ga butuh juga.

Selanjutnya ngajakin ke acara seminar soal travel haji dan umroh dengan tawaran ini dan ini yang dibuat semenarik mungkin. Dan ujung-ujungnya ngajakin umroh dan haji dengan cara kalau bisa bawa orang, akan begini dan begitu. Saya tolak juga.

Terakhir dia malah mau pinjam uang yang katanya akan dikembalikan beberapakali.

Agak aneh kadang. Baru juga kenal sehari lalu sibuk nawarin saya ini itu dan akhirnya malah pinjem uang.

Saya bilang, maapkan. Saya jadi ga respek.
Cerita tentang jalan-jalan naek pesawat ini itu dan punya anak sukses ini itu, lalu berakhir minjem duitnya ke orang yang baru sehari kenal. Kemana anak-anaknya?

Ini bukan masalah tolong menolong. Tapi ini tentang adab berteman. Dia sibuk melihat kira- kira keuntungan yang bisa diambil dari saya soal dunia. Lupa kalau saya sungguh ga nyaman berteman dengan yang model begitu.

Akhirnya saya buang dari list teman. Berteman itu nyari nyaman. Pake hati. Tidak untuk mencari keuntungan dunia. Kecuali yang memberikan keuntungan akhirat.

Bertemanlah dengan siapapun tanpa harus menceritakan kesuksesan kita, punya ini punya itu, jalan ke anu piknik ke anu. Karena semuanya ga penting. Apalagi jika teman kita kondisinya sebaliknya dari kita. Belajar menahan diri untuk tidak sibuk bangga dengan dunia yang kita punya. Karena ternyata mati pun tidak akan ditanya punya apa kecuali digunakan untuk apa.

Itulah teman tapi miris, alias ttm 😂

Eka Rosaria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar