Selasa, 27 November 2018

Jangan memalukan

Antara kelihatan lucu tapi terkadang jadi kasihan itu kalau pas ketemu orang yang lagi sibuk mau selfi. Bahkan saat dia yang sibuk begaya sampai totalitas, saya yang malu melihatnya. Maapkan saya.

Ada kurang lebih tiga kali yang saya ingat melihat orang lagi sibuk selfi. Adalah seorang anak gadis yang sedang jajan es buah dengan keluarganya. Saya pun sedang ada di situ. Mau ga mau jadi terlihat. Si gadis pegang hape sembari wajahnya diatur sedemikian rupa agar terlihat cantik dan sempurna. Hanya, kasihan itu saat mau ambil satu poto saja, ekspresi wajahnya berulangkali dirubah. Senyum kiri, senyum kanan. Miring kiri, miring kanan. Wes pokoknya lumayan lama. Saya jadi geli sendiri melihatnya. Ditambah mulutnya yang juga ikutan dibikin miring sana miring sini.

Yang ke dua tidak jauh berbeda. Hampir sama. Kalau bukan hape-nya yang dimiring-miringkan, maka wajahnyalah yang dimiringkan. Pasang senyum paling cakep, lalu raut mukanya biasa lagi. Senyum lagi, biasa lagi. Alahay, saya yang lihat jadi ikut capek. Ga dilihat tapi memang kelihatan. Maapkan kalau saya tega.

Paling miris waktu saya jalan-jalan. Ada seorang ibu sedang sendirian duduk persis di depan satu toko. Saya pikir dia sedang menunggu seseorang. Tapi sejurus kemudian terlihat kalau ternyata dia sedang selfi. Gayanya sungguh totalitas. Bener-bener usaha yang yang perlu dihargai. Senyum sebentar, lalu cekrek. Miring sebentar, cekrek lagi. Senyum lagi, miring lagi, cekrek lagi. Belum lagi kakinya yang ikut-ikutan bergerak dan begaya menyesuaikan dengan bahunya yang miring sana miring sini. Tapi asli saya miris melihatnya. Seorang ibu berjilbab begitu sibuknya selfi tanpa melihat situasi dan kondisi. Di depan sebuah toko, duduk lesehan di pinggirannya. Entah apa persepsi orang yang melihatnya pas lewat toko itu.

Demi terlihat sempurna di poto, terkadang seseorang harus membuang rasa malunya. Tak lagi mengindahkan satu prinsip yang bagi sebagian orang tetap dipegang erat.

Lebih lagi jika yang sibuk selfi itu laki-laki dengan gaya yang sama dengan wanita. Senyum, miringkan wajah ke kiri ke kanan, lalu cekrek. Entah, saya langsung ilfil aja melihatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar