Selasa, 12 Juni 2018

Antara janda dan koruptor

Antara janda dan koruptor

Ada yang bertanya, apakah seorang penerima zakat harus juga membayar zakat?

Awalnya agak bingung menjawab karena bukankah penerima zakat itu adalah orang yang memang kondisinya tidak mampu membayar zakat, sehingga dialah akhirnya yang jadi penerima.

Tapi akhirnya saya tahu setelah yang bertanya menerangkan bahwa yang bertanya itu adalah seorang janda dengan pekerjaan tidak tetap dan otomatis penghasilannya pun demikian.

Maa syaa Alloh, ..

Maha Sayang Alloh yang sudah melembutkan hati si janda. Karena ternyata, pertanyaannya lahir dari sebuah ketakutan dan kekhawatiran karena hari ini zakat yang dia terima begitu melimpah. Dia khawatir terkena kondisi di mana dia pun harus membayar zakat fithri saking banyaknya zakat yang dia terima. Ketakutan yang berpahala. Di mana iman di hatinya membuatnya takut akan dosa jika lalai akan kewajiban membayar zakat, padahal kondisinya saat ini adalah sebagai penerima.

Andai saja para koruptor itu seperti si ibu janda yang begitu khawatir dan takut terkena dosa karena menahan harta orang lain, sementara si koruptor justru sebaliknya. Mereka begitu nafsu mengambil harta milik orang lain, bahkan dengan cara licik dan lebih jahat. Mereka lari pergi setelah berhasil menjarah harta yang bukan haknya. Atau diam tertangkap untuk kemudian mempertanggungjawabkannya. Itu pun tidak ada hukuman yang setimpal buat mereka karena harusnya koruptor dimiskinkan, bukan kemudian nafsu mau mencalonkan diri lagi sebagai "wakil rakyat". Mereka lebih jahat dari teroris sekali pun. Karena mengambil hak orang lain lalu memperkaya dirinya sendiri. Semoga satu saat, hukuman bagi para koruptor akan sama seperti di negara lain yang menerapkan hukuman mati saking jahatnya mereka.

Antara ibu yang janda dengan koruptor, sungguh.. bahwa iman telah membedakan ke duanya. Si janda yang ekonominya terbatas dan si koruptor yang kaya karena menjarah harta orang lain, ke duanya punya tempat berbeda di mata siapa pun.

Jagalah iman dengan terus beramal sholeh. Jagalah iman dengan menjauhi maksiyat. Jangan sampai karena dunia yang sementara ini, iman akan tergadaikan.

Eka Rosaria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar