Minggu, 11 Februari 2018

Pelakor

Pelakor

Ga di fb, ga di ig, ada video yang lagi hits. Istri sah melabrak pelakor. Ditambah video nyanyian wanita yang katanya pelakor itu sekarang makin ganas dan tersebar di mana-mana. Pelakor itu cuma wanita yang kekurangan dana. Pake barang mahal hasil harga diri yang dijual, begitu katanya.

Saya wanita, dan saya jujur dengan perasaan saya. Bahwa saat melihat istri sah bisa melabrak bahkan sampai bisa jambak dan menghajar si pelakor, saya ikutan seneng lihatnya. Biarkan jadi pelajaran. Bahwa tidak setiap wanita yang tertindas itu hanya bisa pasrah dan diam.

Tolong bedakan dengan istri ke dua yang dipoligami secara sah, ya!  Karena pernah ada yang marah dengan istilah pelakor, disangkanya itu melabeli wanita yang dipoligami.

Bukan!
Ini tentang wanita yang tak tahu diri. Yang nafsu melihat suami orang kemudian berusaha merebut sampai memilikinya. Menggunakan segala cara. Dari halus sampai kasar.  Dan lelaki incarannya, bukan lelaki biasa yang tak punya harta. Karena wanita pelakor tak akan mau dengan lelaki kere. Bahkan yang lebih kejam lagi, si pelakor bernafsu merebut anak dari istri sah si lelaki.

Saya ga pernah merasa kasian lihat pelakor disiksa, dipermalukan. Biarkan dia merasakan. Karena sakitnya seorang istri sah itu lebih dari yang dibayangkan.

Tapi apa yang terjadi adalah taqdir. Suami yang akhirnya lebih memilih wanita pelakor daripada istrinya, bisa jadi, memang lelaki itu sudah tak pantas lagi bersanding dengan istri sahnya. Relakan saja, jika mau. Karena suami yang sedang dimabuk cinta pelakor, biasanya sulit bisa sadar. Entah nanti kalau hartanya sudah habis dan badannya sudah sakit.

Apa yang sudah terjadi, itulah yang terbaik dari Alloh. Kita manusia yang tak pernah tahu maksud dari setiap ujian yang Alloh berikan. Semoga saat hati ikhlas melepaskan, akan datang seseorang yang Alloh mampukan bisa membahagiakan.

Dan sebaik-baik tindakan adalah menerima dengan baik dan ikhlas setiap taqdir yang diberikan. Meskipun, susahhh, jendralll !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar