Selasa, 08 September 2015

Sampah membawa berkah

Meningkatnya jumlah penduduk sekarang ini, punya pengaruh yang cukup besar pada bertambahnya jumlah sampah. Sementara lahan pembuangan semakin sempit karena terpakai untuk tempat tinggal. Banyak sekali sampah yang akhirnya dibuang sembarangan, tidak pada tempatnya.

Sampah sekarang ini sudah menjadi hal yang sangat serius untuk dikaji, dicari jalan keluarnya. Karena punya efek terhadap lingkungan sekitar, terhadap kondisi tanah, kondisi kesehatan dan kebersihan pada umumnya.

Saya sering melihat di jalanan kota, ada banyak sekali tumpukan sampah. Baik sampah organik, atau non organik. Bungkusan sampah berjajar sepanjang jalan, sangat mengganggu pemandangan. Jalanan yang seharusnya apik bersih dengan hiasan tanaman, tapi menjadi rusak karena ada sampah yang tidak pada tempatnya.

Sebagai ibu rumahtangga dengan tugas mengurus rumah, saya punya kewajiban mengelola sampah, minimal di rumah saya sendiri. Sampah yang atur dengan semestinya, in syaa Alloh akan mendatangkan banyak manfaat.

Biasanya, saya memisahkan antara sampah oraganik - sampah sisa buah dan sayuran- dan sampai plastik - bekas botol minuman mineral atau bekas sabun atau sampo- di wadah yang berbeda.

Sampah organik tidak akan saya buang ke tong sampah, tapi saya kumpulkan kemudian saya buang dibawa pohon mangga di kebun samping rumah. Cara ini punya manfaat yang besar, sampah organik akan membusuk dan menjadi pupuk, membuat tanah menjadi subur, mampu menahan air yang turun, dan membuat pohon menjadi baik tumbung kembangnya. Tanah yang rusak, biasanya tidak akan mampu menahan air, sehingga tanah mudah tergerus, dan pohon tidak akan sebaik yang diharapkan.

Maka untuk sampah non organik, saya punya dua pilihan. Menyetorkan ke pihak Rt setempat, sesuai dengan program 'daur ulang sampah'. Biasanya, setiap dua pekan sekali di hari sabtu, masyarakat sekitar akan menyetorkan sampah- sampah plastiknya. Bagian sekertaris akan mendata, sampah itu akan dijual perkilo, dan uangnya bisa diambil di akhir tahun. Program yang cukup baik.

Pilihan ke dua, saya kumpulkan sampah plastik di satu wadah, kemudian di letakkan di luar, sehingga kalau ada pemulung datang, dia langsung bisa mengambilnya. Keuntungan buat dia karena bisa menjualnya ke tempat daur ulang sampah. Disini kita bisa berbagi rezeqi meski hanya lewat sampah.

Pahala lewat sampah

Islam adalah agama yang universal. Sangat mengatur hal apapun termasuk soal sampah. Membuang sampah pada tempatnya, itu artinya kita berbuat adil dan tidak dlolim. Tidak membiarkan sampah menumpuk di dalam rumah yang akan mengundang lalat dan tikus hingga akan menyebabkan penyakit, berarti kita peduli dengan kesehatan. Menjaga kesehatan adalah bagian dari amal yang mendatangkan pahala. Karena sehat bisa menjadi kuat, sedangkan mukmin yang kuat lebih dicintai Alloh daripada mukmin yang lemah.

Membuang sampah sesuai dengan manfaatnya, seperti sampah organik yang dibuang langsung di tanah supaya menjadi kompos, adalah bagian dari peduli lingkungan. Jika akhirnya banyak pohon yang tumbuh baik, banyak tanah untuk resapan air, itu artinya kita sedang mengamalkan satu di antara banyak ayat Alloh, yaitu menyediakan tanah untuk menampung air dari dari langit, sehingga mengurangi sebab terjadinya banjir.

Satu lagi, betapa urusan sampah ini bukan hal yang sia sia. Terutama sampah di lingkungan masjid. Besar pahalanya orang yang mengeluarkan sampah dari dalam masjid, meski itu hanya kotoran kecil, sebagaimana juga berdosanya orang yang mengotori masjid dengan sampah meski hanya kecil.

Rosululloh shollalloohu'alaihi wasallam bersabda :

و عن أنس رضي الله عنه قال:  قال رسول الله صلى الله عليه وسلم؛  عرضت علي أجور أمتي حتى أاقذاة يخرجها الرجل من المسجد. رواه أبو داود والترميذ

Dari Anas Rodliyallohu 'anhu berkata, Rosululloh shollallohu'alahi wasallam bersabda : diperlihatkan kepadaku pahala- pahala ummatku, sampai pahala orang yang membuang sampah dari masjid.

Sampah membawa berkah. Semoga semakin banyak yang menyadari pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Yukk....kita peduli dengan sampah....

2 komentar:

  1. betul mbaaa...saya baru tahu ada sabda Rasulullah SAW mengenai hal ini :)

    BalasHapus
  2. Makasih, mbak indah sudah mampir di blogku...

    BalasHapus