kisah virus

Ada banyak sekali muslim yang sehat dan tetap memilih sholat jamaah di masjid. Baik sholat jum'at maupun sholat fardlu. Ini ikhtiyar syar'i mereka. Semoga mereka diberikan pertolongan berupa sehat. Sebagaimana ayat yang dibaca dalam sholat, IYYAA KA NA'BUDU WA IYYAA KA NASTA'IIN. Datangnya pertolongan Alloh itu didahului dengan ibadah. Artinya, kalau mau minta tolong kepada Alloh, ya mesti ibadah dulu. Logikanya, bagaimana pertolongan Alloh mau turun kalau tidak ibadah dulu. Begitu tafsirnya yang pernah diterangkan seorang Ustadz. Masing-masing punya ikhtiyarnya untuk  mendapatkan pertolongan berupa sehat.

Cuma pengen nulis,

Hati-hati itu lisan dan tangannya yang mencela orang yang memang di kompleknya tetap mendirikan sholat jamaah. Apalagi dianggap sok punya banyak nyawa karena berani sholat jamaah di masjid dan dianggap akan menularkan corona. Istighfarlah, jangan mencela. Mereka yang sehat dan tetap sholat di masjid itu sehat, kok dianggap menularkan. Ngeri tuduhannya. Cukup doakan supaya mereka sehat. Setiap turun wabah, tidak semuanya mati. Pasti banyak yang sehat. 

Alhamdulillaah, teman saya yang seorang dokter, saya doakan supaya dia sehat dan kuat saat mengurusi para pasiennya. Dan dia tetap berkegiatan seperti biasanya. Suaminya yang juga seorang dokter pun tetap sholat jamaah di masjid sebagaimana biasanya. Alhamdulillah mereka berdua dan anak-anaknya sehat semuanya. Ada yang berani ngejek dia punya banyak nyawa sehingga akan membahayakan nyawa orang lain saat dia sholat jamaah di masjid? 

Yang sehat in syaa Alloh sehat, jangan dicela dan dianggap sok sehat lalu dianggap belum tentu sehat. Lha, yakinkan diri sehat agar Alloh mengabulkan sesuai prediksi kita. Kalau yang sehat harus dianggap sakit dan menularkan, ngapain repot. Wong memang sehat. Sehat jangan dianggap sakit. Kecuali jelas ada indikasinya. Bukankah sakit itu ada indikasinya?

Tahan itu tangan jangan ngejek orang sehat yang tetap ke masjid. NGERI NANTI DI AKHIRAT ITU TANGANNYA.

Saling doakan agar diberikan sehat.